Pekanbaru, (Suarapelalawan) — Memperingati Milad Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) didorong untuk menjadikan momen bersejarah ini sebagai titik refleksi dan pembenahan arah gerakan. Hal tersebut disampaikan oleh Hikmal Abror, SH, mahasiswa Pascasarjana UIN Suska Riau yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi PC IMM Kota Pekanbaru.
Dalam pernyataannya, Hikmal menegaskan bahwa IMM harus kembali pada watak dasar sebagai gerakan mahasiswa Islam yang konsisten memperjuangkan tujuan Persyarikatan, bukan terseret dalam arus politik praktis yang berpotensi mengaburkan nilai perjuangan.
“Kader IMM jangan terbawa arus politik praktis dan jangan larut dalam hegemoni seremonial. IMM harus berbuat untuk kehidupan politik nilai, politik tingkat tinggi yang membawa manfaat bagi masyarakat dan umat,” tegasnya.
Hikmal menjelaskan bahwa politik nilai adalah politik berkeadaban yang berlandaskan moralitas serta keberpihakan pada kepentingan publik, berbeda dengan politik praktis yang kerap didominasi kepentingan jangka pendek. Karena itu, menurutnya, IMM harus menjadi garda terdepan dalam membangun orientasi politik yang mencerahkan, berkarakter, dan tidak pragmatis.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan kaderisasi sebagai pilar utama pembentukan karakter dan kapasitas kader. Kaderisasi yang kokoh, lanjutnya, adalah fondasi untuk menyiapkan generasi yang mampu menjadi penegak amar ma’ruf nahi mungkar di tengah masyarakat.
“Kaderisasi yang kuat adalah jalan untuk melahirkan generasi yang siap menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Ini adalah misi utama IMM dan tidak boleh bergeser,” ujar Hikmal.
Sebagai penegasan landasan moral gerakan, ia mengutip firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat 104:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Menurut Hikmal, ayat tersebut menjadi pengingat fundamental bahwa IMM harus tetap berada dalam jalur perjuangan moral dan spiritual, sekaligus menjawab tantangan zaman melalui gerakan intelektual dan sosial yang relevan.
Ia menutup pernyataan dengan menyerukan agar Milad Muhammadiyah dijadikan sebagai momentum revitalisasi gerakan.
“Milad ini harus menjadi momen bagi IMM untuk membenahi diri, memperkuat orientasi nilai, dan memastikan setiap langkah perjuangan sejalan dengan tujuan Muhammadiyah. IMM harus hadir sebagai kekuatan moral yang membawa manfaat bagi umat dan bangsa,” tutupnya.
