PELALAWAN (Suarapelalawan)- Para guru di Kabupaten Pelalawan mulai merasa pesimis dengan kasus palak palak di Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten yang saat ini dalam penanganan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pelalawan bakal memenuhi rasa keadilan para cikgu yang tergabung dalam wadah organisasi profesi guru di negeri seiya sekata itu.
Keraguan penyelesaian atas kasus palak palak yang dilakukan oleh Ketua PGRI Pelalawan dengan dalih iuran peringatan Hari Guru tersebut mulai terasa tak jelas. Gaung penegakan hukum yang digalakkan korp adyaksa dirasa bakal lenyap dalam laga.
"Seperti biasa, ada ketidak keyakinan kita kasus ini akan tuntas, karena kita ragu juga Kejaksaan membawa kasus ketua PGRI memalak kami sampai ke pengadilan,"kata seorang guru di Pelalawan yang minta namanya ditutupi, Jumat (7/11/2025)
Walau semula ada harapan dengan kedatangan Kajari baru yang berlatar belakang kesuksesan penegakan hukum di Aceh, namun kini harapan itu kian meredup seiring belum beraninya pihak jaksa memulai penyelidikan.
"Mulanya kita optimis karena kajari baru, tapi begitu lah adanya sekarang. Agak sama saja kalau berurusan hukum itu,"tambahnya
Sebagai seorang pendidik yang tiap hari mengajarkan nilai nilai kebaikan kepada para siswa, guru ini masih menyimpan asa akan terang benderangnya kasus palak palak di PGRI Pelalawan.
"Semoga saja, semua yang berhubungan dengan masalah ini di beri hidayah,"harapnya
"Kalau di hitung kerugian negara dari kasus PGRI ini memang tak ada, tapi tiap tahun kami di palak untuk peringatan hari guru merupakan bentuk pembodohan terhadap profesi guru, harusnya pengurus PGRI sadar itu, kan mereka juga pernah jadi guru,"tambahnya
Masih menurut sumber ini, memang harapan besar digantungkan kepada Kejari Pelalawan agar PGRI Pelalawan kedepan benar benar menjadi tempat berlindung dan mengayomi para cikgu kedepan.
"Belum nampak harapan dengan kehadiran Kajari baru,"pungkasnya***